Sajak Ramadhan

Bagiku hari-hari itu sama saja
tak ada yang berbeda
12 jam

perih dan bau mulut adalah kondisiku keseharian
haus dan lapar adalah penggalan hidupku
kemarin dan hari ini
entah esok hari

12 jam perut ini menanti
diisi nasi putih nan pulen
dengan sepotong empal dan sambal merah
pedes, mmm seger ....

namun 12 jam pas tak kurang tak lebih
nasi putih empal dan sambal
tak ada yang parkir di garasi keronconganku
bertambah penantianku 12 jam lagi

ketika mata ini terbuka subuh hari
ujung rambut sampai ujung kaki
tak bisa kugerakkan dengan cepat
mungkin karena kemarin hari dan tadi malam
aku tak bernasi

syukur alhamdulillah ... aku masih hidup
berarti masih ada harapan untukku
bahwa hari esok tak akan sama dengan hari kemarin
dan hari ini.

Setelah ku panjatkan do'a
kembali aku rancang 'menu khayalku' untuk hari ini
kemarin nasi putih empal dan sambal
nah, hari ini nasi padang goreng udang dan tetep sambal
tapi kali ini sambal hijau padang
tetep pedes ... seger.

Masyaalloh,....
Astaghfirulloh ....
hari ini adalah hari istimewaku
hari yang ditunggu sekian lama
11 bulan

yaa hari ini hari pertama puasa
jadi kucabut 'menu khayalku'
kupererat sabuk hitam kejuaraanku
menahan lapar dan dahaga
siaap

rupanya Alloh masih mendengar
pintaku
dengan sampainya aku kepenghujung sa'ban
dan memasuku ramadhan
berarti aku tak sendiri lagi menyusun menu khayalku
berarti aku tak sendiri lagi merasakan kegelisahan di terik matahari
dengan irama keroncongan yang begitu menyayat
berarti aku tak sendiri lagi kedinginan tanpa selimut,
sebab mereka harus bangun untuk makan sahur dengan mata terkantuk.

namun bukan itu
bukan itu yang kunanti dari hari yang istimewa
dimana semua orang sama merasa apa yang kurasa
tapi , karena hari itu
hari yang berbilang ganda dan berlipat-lipat pahala do'a dan amalan
walau dengan sekedar sebuah prasangka
prasangka do;a-doa
agar esok tidak sama dengan hari ini
esok adalah hari yang berbeda
walaupun tetap 12 jam